Usia Lansia Kenapa Gampang Emosi ? Dan Sering Hipertensi?
Hallo guys... Punya Keluarga yang Sudah Lansia? Terus Gampang Banget Emosian, pengennya marah marah aja, semua yang orang lain lakukan banyak salahnya menurut lansia tadi?
Nah kita kulik dulu definisi lansia ya, biar kita satu persepsi. Menurut kamus besar bahasa Indonesia bahwa lanjut usia adalah tahapan masa tua pada perkembangan individu dengan batasan usia 60 tahun ke atas. Lanjut usia (lansia) adalah seorang laki–laki ataupun perempuan melebihi usia 60 tahun.
Kementerian Sosial RI membagi lansia menjadi tiga kategori yang didasari pada kondisi fisik, mental, kondisi sosial dari lansia serta tingkat kemandirian dan ketergantungan lansia terhadap lingkungan. Kategori tersebut sebagai berikut:
- Lansia Pra-Lanjut Usia (Pra-LU), yaitu lansia yang berusia antara 60-69 tahun.
- Lansia Lanjut Usia (LU), yaitu lansia yang berusia antara 70-79 tahun.
- Lansia Lanjut Usia Akhir (LUA), yaitu lansia yang berusia 80 tahun ke atas.
from pinterest
Lalu kita juga harus memahami apa itu emosi, Menurut Wikipedia Emosi adalah perasaan sengit yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi juga merupakan reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.Menurut golantang.bkkbn.go.id Emosi adalah suatu kondisi psikologis yang sering menjadi permasalahan pada orang dewasa, dan bahkan lebih kompleks pada lansia. Lansia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap berbagai perubahan baik fisik maupun psikologis, sehingga emosi mereka dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Penelitian menunjukkan bahwa emosi lansia dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kesehatan fisik, dukungan sosial, dan lingkungan sekitar. Beberapa lansia mungkin mengalami depresi atau kecemasan akibat isolasi atau kehilangan pasangan. Namun demikian, tidak semua lansia mengalami masalah emosional. Ada juga yang memiliki kemempuan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi fisik dan psikologis mereka yang berubah, sehingga tetap dapat menikmati hidup dengan bahagia. Dalam penanganan masalah emosi pada lansia, adanya dukungan soasial dari keluarga, teman, dan masyarakat sekitar.
Orang bilang kalau emosian gampang darah tinggi (Hipertensi), benarkah begitu? Mari kita lihat dulu apa itu hipertensi? Menurut website Halodoc, Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi ketika tekanan darah di atas batas normal (130/80 mmHg atau lebih). Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa jika dibiarkan. faktor risiko untuk alami hipertensi berbanding lurus dengan usia. Seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki kemungkinan lebih besar untuk alami hipertensi. Beberapa faktor risiko lainnya yang dapat meningkatkan terjadinya hipertensi adalah:
- Memiliki usia di atas 65 tahun.
- Sering mengonsumsi makanan tinggi garam berlebihan.
- Alami kelebihan berat badan atau obesitas.
- Adanya riwayat keluarga dengan kondisi medis yang sama.
- Kurang mengonsumsi buah dan sayuran.
- Tidak aktif secara fisik atau jarang berolahraga.
- Mengonsumsi terlalu banyak makanan atau minuman yang mengandung kafein.
- Memiliki kebiasaan merokok.
- Banyak mengonsumsi minuman beralkohol.
- Stres. Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara.
- Alami kondisi kronis tertentu, seperti penyakit ginjal, diabetes, atau sleep apnea.
"Burung Kakak Tua, hinggap di Jendela, Nenek Sudah Tua, Giginya Tinggal Dua"
Orang tua kita adalah para lansia ketika kita sudah menjadi orang dewasa, ketika mereka sudah memasuki usia 60 tahun, ketika kita sudah menjadi orang tua bagi anak anak kita. Orang Tua adalah orang yang sangat menyayangi kita, yang membesarkan kita, yang menyekolahkan kita, hingga masing masing dari kita menjadi sosok yang saat ini.
Jadi kalau kita baca dari referensi diatas sepertinya memang ada keterkaitan antara Lansia-Emosi-Hipertensi, Pada Lansia emosi sering lebih kompleks, Lansia merupakan kelompok usia yang rentan terhadap berbagai perubahan baik fisik maupun psikologis, sementara salah satu faktor resiko hipertensi adalah usia diatas 65 tahun.
Adalah wajar ketika para orang tua kita yang sudah lansia lebih sering emosian dibanding kita ya... tugas kita adalah mendengarkan mereka dan memahami mereka, tentu saja selama emosi mereka masih bisa dimaklumi dan masih dalam kadar normal, beda halnya ketika emosi yang ada cenderung kepada hal-hal yang destruktif, tentu saja membutuhkan penanganan profesional, So, sayangi para orang tuamu, agar kondisi emosinya selalu dalam keadaan yang Positif.
Komentar
Posting Komentar