Dokter Note #2 Dokter Harus Siap 24 Jam


Sedih banget rasanya kalau ada orang yang bilang; Dokter itu harus siap kapanpun kalau ada yang minta tolong, 24 jam harus standby. Sebagai seorang dokter yang juga manusia biasa, penuh dengan keterbatasan, penuh dengan banyak keinginan, sama seperti orang orang lain pada umumnya, ingin istirahat, ingin kumpul dengan keluarga, ingin mengurus anak, ingin memasak makanan untuk anak dan suami, ingin refreshing, ingin nonton TV, ingin baca buku, ingin belajar lagi, ingin MAKAN dengan santai tidak tergesa-gesa memasukkan makanan ke dalam mulut, ingin minum sambil duduk dengan santai, ingin mengajari anak belajar, dll.... sama seperti manusia pada umumnya.

Tapi terkadang tuntutan pekerjaan dan moral sebagai seorang dokter membuat saya tidak dapat melakukan hal-hal yang saya inginkan tadi dengan baik dan benar, sering sekali saya mengorbankan perasaan anak dan suami demi melayani pasien, sehingga saya kadang khawatir dengan perkembangan anak sendiri yang sering saya tinggal demi pasien.

Misalkan saja ketika sedang asik bercengkrama dengan anak sambil mengajarinya belajar tentang pelajaran sekolahnya tiba-tiba bel pasien berbunyi, sementara anak saya sedang sangat sangat consent dengan pelajaran yang saya berikan, otomatis saya harus minta ijin anak saya untuk melayani pasien, dan tentu saja mood anak saya pun jadi berubah, karena anak anak egonya masih tinggi, belum bisa seperti orang dewasa yang bisa memaklumi kondisi yang ada.

Itu hanya sekian dari berbagai macam alasan mengapa seorang dokter itu tidak dapat full 24 jam siap sedia melayani pasien, kami para dokter juga membutuhkan waktu privacy untuk keluarganya, untuk dirinya sendiri, jika dikatakan harus 24 jam ada Rumah Sakit atau Sarana Kesehatan yang selalu memberikan pelayan 24 jam / UGD.

Seorang dokter praktekpun ijin prakteknya dibatasi oleh jam, misalnya jam prakteknya pagi dan sore, pagi dari jam 06.00 - 08.00, sore dari jam 16.00 - 20.00 WIB. Diluar jam tersebut maka tentulah ia memiliki keperluan atau tugas yang lain, bisa saja diluar jam praktik yang tertera disana saat itu ia sedang bekerja atauvpraktik atau menolong pasien ditempat lain.

Inilah mengapa dokter berpraktik ada waktunya, mungkin teman teman semua yang bukan dokter bisa memakluminya, janganlah menganggap dokter itu seperti robot yang bisa ON terus selama 24 jam, apalagi dengan alasan kepentingan pribadi, seorang pasien memaksa untuk diperiksa oleh dokter diluar jam kerjanya dengan mengatakan "sumpah dokternya gimana?" Aduh sedih banget rasanya kalau ada pasien yang memaksa untuk dilayani sambil mengatakan "apapun kondisinya, seorang dokter itu kalau dimintai tolong harus mau, sesuai dengan sumpahnya" aaaaggghhhhh... sedih banget!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sambutan Pembukaan Akreditasi Kepala Puskesmas

Dokter Layanan Primer (DLP)

Efek Buruk akibat Kekerasan Pada Perempuan dan Anak